Sebagai olahraga paling populer di dunia, hampir setiap negara memiliki stadion sepakbola. Situs AskMen.com
membuat daftar 10 stadion terbagus di dunia, dan kita membaginya kepada
Anda. Tak ada kriteria spesifik dalam pemilihan stadion ini, namun
daftar terbaik tersebut disusun berdasarkan karakteristik unik setiap
stadion termasuk dari sisi sejarah, arsitektur, atau teknologi.
#10
Stadion Estadio Azteca, Mexico City, Meksiko
Kapasitas: 100.000 orang
Stadion ini adalah tempat terjadi pertandingan-pertandingan bersejarah
termasuk final Piala Dunia 1970 di mana Pele memimpin Brazil membabat
Itali 4-1 atau ketika Diego Maradona menunjukkan performa terbaiknya
setelah menggulung Jerman pada Piala Dunia 1986. Selain bersejarah,
suasana di stadion ini juga sangat magical.
#9
Stadion Nou Camp, Barcelona, Spanyol
Kapasitas: 98.000 orang
Dibuka pada 1957 dengan biaya pembangunan mencapai US$3 juta ketika
itu. Nou Camp adalah salah satu stadion sepakbola terbesar di Eropa.
Rumah bagi klub Barcelona, Nou Camp tidak bisa dipisahkan dari para
penggemar klub tersebut. Selain itu, stadion ini juga menjadi tempat
beberapa pertandingan legendaris.
#8
Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris
Kapasitas: 68.000 orang
Stadion ini, selain rumah bagi Manchester United, juga terkenal akan
kerusuhan antar suporter yang biasanya terjadi setelah pertandingan
antara MU dengan klub pendatang. Oleh karena itu, pemandangan ratusan
personel polisi yang berjaga-jaga di dalam dan di luar gedung ketika ada
pertandingan adalah pemandangan yang biasa.
Jika ingin menonton MU berlaga di sini, pastikan Anda telah memesan
tiket jauh hari sebelumnya karena banyaknya penggemar klub sepakbola
satu ini. Setelah permainan, para penonton bisa mampir ke Red Cafe yang
tersohor itu, tempat para penggemar MU berkumpul sambil menikmati bir
dingin.
#7
Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol
Kapasitas: 75.000 orang
Real Madrid adalah klub sepakbola tertua di Eropa dan juga tersukses.
Stadionnya pun tak kalah suksesnya dengan berbagai sejarah yang patut
diingat. Meskipun Real Madrid didirikan pada 1902, mereka baru menempati
Stadion Santiago Bernebeu pada 1924 setelah sebelumnya sering latihan
di Stadion Chamartin yang luluh lantak pada Perang Sipil Spanyol.
Setelah Chamartin hancur, presiden Real Madrid kala itu, Santiago
Bernabeu memerintahkan agar dibangun stadion baru di lahan bekas Stadion
Chamartin.
#6
Stadion Louis II, Monte Carlo, Monako
Kapasitas: 20.000 orang
Secara sejarah dan pertandingan, tak ada yang menarik dari stadion yang
didirikan pada 1985 ini. Akan tetapi, keindahan arsitekturnya
mengantarkan Stadion Louis II di posisi ke enam daftar ini. Selain untuk
tujuan olahraga, di dalam stadion ini juga terdapat ruang-ruang kantor
yang disewakan serta butik-butik kelas atas yang berjejer. Stadion ini
juga terkenal sebagai salah satu stadion olahraga paling nyaman di
Eropa.
#5
Stadion San Siro, Milan, Italia
Kapasitas: 80.000 orang
Sebagai rumah dari Inter dan AC Milan, mungkin ini satu-satunya stadion
yang dibangun dengan konsep satu olahraga. Podium dua tingkat
bertransformasi menjadi tiga di belakang masing-masing gawang, serta
tidak ada trek atletik di pinggiran lapangan seperti yang biasa
ditemukan di stadion sepakbola biasa. Stadion ini pun juga dirancang
sedemikian rupa agar para penonton dari sisi manapun bisa melihat ke
lapangan tanpa terganggu. Sistem pencahayaannya pun sangat menunjang.
Jangan khawatir bila kehabisan tiket pertandingan, karena pengunjung
masih bisa menghibur diri dengan cara mengikuti tur di dalam stadion
yang meliputi perjalanan ke ruang loker pemain, arena VIP Lounge, dan
bar yang biasanya dibuka untuk fans lokal. Jika pengunjung tidak takut
ketinggian pengunjung bisa naik ke tingkat tiga Menara 8 yang menawarkan
pemandangan fantastis kota Milan. Di samping semua itu, Stadion San
Siro juga sering digunakan sebagai tempat konser para musisi
international.
#4
Stadion Maracana, Rio De Janeiro, Brasil
Kapasitas: 125.000 orang
Bukan rahasia lagi bila Brasil adalah negaranya para fanatis sepakbola.
Pada laga final Piala Dunia 1950, 200.000 penonton memadati Stadion
Maracana yang sejatinya hanya cukup untuk 125.000 penonton. Peristiwa
ini membuat pertandingan tersebut ditasbihkan sebagai pertandingan
sepakbola dengan penonton terbanyak.
Stadion Maracama dibangun khusus untuk laga Piala Dunia 1950, Piala
Dunia pertama dan terakhir yang dituanrumahi oleh Brasil. Bangunan
stadion sendiri dari pertama berdiri hingga sekarang masih mengusung
bentukan aslinya. Keputusan untuk mempertahankan bentuk ini berdasarkan
alasan sejarah dan ditasbihkannya stadion tersebut sebagai pusat
sepakbola. Pada awal 2000-an, bangunan tersebut direnovasi dengan biaya
40 juta dolar AS. Namun demikian, tingkat kebersihan bangunan tersebut
dipertanyakan karena kegemaran para penonton kencing sembarangan.
#3
Stadion Olimpico, Roma, Italia
Kapasitas: 100.000 orang
Pertama kali dibangun pada 1960 untuk pertandingan Olimpiade, stadion
ini jadi terkenal karena banyaknya pertandingan legendaris yang digelar
di tempat tersebut. Italia dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia yakni
pada tahun 1934 dengan pertandingan final di Stadion Del PNF dan pada
1990 dengan pertandingan final di Stadion Olimpico yang waktu itu khusus
direnovasi untuk pertandingan tersebut. Tempat ini juga tuan rumah dari
tiga pertandingan final European Champions Club termasuk ketika AS Roma
kalah dalam adu penalti dengan Liverpool. Stadion Olimpico juga sering
jadi ajang laga S.S. Lazio melawan AS Roma yang kebanyakan berakhir
dengan bentrokan antara kedua belah fans fanatik mereka.
#2
Stadion Azadi, Teheran, Iran
Kapasitas: 100.000
Mungkin karir persepakbolaan mereka tidak seterkenal masalah politiknya
yang mendunia, namun Stadion Azadi adalah salah satu stadion terbesar
di dunia dan termasuk dalam obyek wisata yang tidak boleh dilewatkan
ketika berkunjung ke Iran. Namun ingat, jika ingin mengunjungi para
wanita disarankan untuk tidak ikut, selayaknya para penduduk lokal,
karena sejak era 1970-an Azadi merupakan daerah khusus untuk pria.
#1
Stadion Internasional Yokohama, Yokohama, Japan
Kapasitas: 70.000
2002 adalah tonggak sejarah dalam Piala Dunia di mana negara Asia
menjadi tuan rumah dan digekar di dua negara. Lebih dari 60 miliar Yen
dibelanjakan untuk membuat Stadion Yokohama yang kini menjadi salah satu
stadion tercanggih di dunia dan juga terbesar di Jepang. Rumput di
stadion ini 100% alami yang dirawat sepanjang tahun oleh sejumlah tukang
kebun serta didukung oleh jaringan pipa yang menyalurkan air panas di
bawahnya. Atap bangunan tersebut bisa digeser, dengan dua layar raksasa
masing-masing di ujung lapangan, serta dilengkapi 824 lampu yang diset
sedemikian rupa agar tidak menampilkan bayangan di lapangan. Wow!
SPORTS
Minggu, 28 September 2014
10 sepatu basket termahal
Permainan bola
basket sekarang telah menjadi sebuah cabang olahraga yang banyak
diminati oleh masyarakat Indonesia apalagi para pemuda-i yang ingin
tampil lebih keren karena banyak cewek-cewek jaman sekarang banyak yang
menyukai pemain basket yang memiliki tubuh atletis dan semampai. Tapi
saya sekarang bukan membahas tentang permainan basket, melainkan 10
Sepatu Basket Termahal. Berikut ini adalah sepatu-sepatu basket yang
memiliki harga jual yang tinggi hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Mendengar nama dari sepatu
ini pasti mengingatkan anda pada pesawat yang membawa Presiden United States of
America, yep itulah Air Force One. Pada awalnya perusahaan sepatu dunia Nike
telah memproduksi sepatu ini dengan harga jual $100. Tetapi pada Januari 2005,
sepatu ini di release dengan edisi Hitam dan Metalic, dengan penjualan terbatas
yaitu 523 pasang. Dan harga sepatu edisi ini pun melonjak hingga $2500 per
pasang.
9. Nike Air Force 1 Fourmen
Mungkin anda belum pernah mendengar tentang yang satu ini
karena sepatu ini hanya di produksi untuk langganan pesta ESPN, dimana sepatu
tersebut telah di luncurkan pada bulan Juni 2004. LeBron James ialah salah satu pemilik dari 12
pasang sepatu yang telah dibuat semata-mata untuk tamu-tamu dan undangan-undangan
khusus. Harga jual pasaran sepatu ini seharga $2500 per-pasang.
8. Air Jordan XI
Sepatu orisinil dari transparent Air Jordan XI sebenarnya telah di luncurkan pada
bulan Juni 1995, yang mana terinspirasi oleh ciptaan dari film bola basketnya
yang terkenal yaitu Bugs Bunny and the rest of the Looney Tunes crew in Space
Jam. Sepatu yang memiliki label “Space Jams” yang berwarna putih, hitam, dan
biru hanya di produksi sebanyak 7 pasang. Dan kelangkaan dari sepatu ini
membuat harga pasarannya melambung tinggi yaitu diatas $2700, sebagaimana yang
telah ditetapkan oleh Nike.
7. Adidas Golden KB8 Selection
Sepatu yang terkenal dengan sebutan Crazy 8, yang di ubah Adidas dari
sebutannya yaitu KB8, Kobe Bryant dapat di kenang menggunakan sepatu ini
sebagai sepatu Adidas pertamanya di NBA. Diluncurkan pada bulan Pebruari 1998,
Kobe mengenakan sepatu ini sebagai produk percobaan, tetapi ini tidak
membuatnya berjalan lancar sebagai percobaan, yang mana telah membuat penjualan
sepatu Crazy 8 dengan menakjubkan sukses. Jika sepatu ini masih terjual di
pasaran, mungkin akan menembus angka $3000 per pasangnya.
6. Air Jordan III
Mungkin salah satu dari sepatu-sepatu Jordan yang paling revolusioner yang masih digunakan ialah Air
Jordan III karena ini merupakan sepatu pertrama yang menggunakan logo “Nike
Air”, yang mana tak lama kemudian di ganti dengan logo “Jumpman” (orang
melompat), dengan kata-kata “Air” di
bawahnya. Michael Jordan menganggap sepatu ini sebagai favoritnya, meskipun dia
menggunakan sepatu ini pada Dunk Championship tahun 1998, tahun yang sama
ketika sepatu ini di produksi pertama kali. Sepatu yang memiliki variasi putih
telah di jual pada waktu sebelum di mulainya NBA Playoffs pada tahun itu, dan
hanya 1000 pasang sepatu ini yang telah di jual, jadi masing-masing memiliki
etiket harga $4500.
5. Air Jordan VI
Variasi merah-hitam dari sepatu Air Jordan VI telah
terlihat publik dan di TV ketika Jordan menggunakannya ketika ia bermain pada
tahun 1992 pada Olympic Games di Barcelona, Spanyol, sebagai pemain team bola
basket USA. Ini sebelumnya telah di luncurkan pada Pebruari 1991 dan hanya di
jual untuk 1500 pasang, dengan versi yang otentik yang memiliki harga lebih
dari $7200.
4. Air Jordan I
Tak banyak informasi tentang beberapa pasang pertama dari Air
Jordan I, hanya dengan fakta bahwa Tinker Hatfield ialah orang yang bertanggung
jawab atas desain dan penciptaan dari permulaan sejarah sepatu basket, yaitu
memilih Michael Jordan sebagai juru
kemudi. Variannya berbeda, meskipun memiliki warna merah dan putih,
menggunakan unsur putih metalik pada alas yang kuat. Harga pasaran dari sepatu
yang hanya 1200 pasang ini mencapai
$8000 berdasarkan pada keotentikan, keaslian, dan gayanya, melihat mereka di
produksi pada Maret 1985.
3. Air Jordan V
Yang satu ini mungkin dapat di juluki sebagai salah satu
dari versi yang paling unik semasa generasinya. Air Jordan V dikenalkan dengan
beberapa fitur yang belum pernah ada pada generasi sebelumnya, seperti tapak
yang reflektif, sol yang transparan, dan ikat tali sepatu yang nyaman. Pada
Pebruari 1990, terdapat sepasang seepatu ini yang digunakan Jordan selama
permainan yang di mainkannya, dimana dengan desain hitam dan perak yang langka
dengan angka 23 di bagian belakang yang tidak di jual di toko manapun.
Berdasarkan kepada penggemarnya, sepatu ini memiliki harga $10,000 jika ini
dibeli dan dibuat untuk beberapa warna lain.
Beberapa orang mungkin berpikir Nike Air Mag hanya sebagai pajangan yang
digunakan pada Back to the Future 2, ketika Marty McFly menuju
ke 2015 dan mengunjungi tahun itu. Bagaimanapun, Nike telah memproduksi sepatu
ini pada Pebruari 1989, dan hanya berbaik hati memproduksi 20 pasang dari
buatan yang sangat indah ini yang hanya dapat digunakan untuk permainan bola
basket ini. Bagaimanapun, jangan berharap untuk memiliki pengikat dan tali yang
bekerja secara otomatis. Karena berdasarkan pada harga pasaran dari sepatu yang
langka ini, dapat mencapai $12,000, tanpa termasuk jaket tetapi ditandatangani
oleh Michael J. Fox, tahun yang sama ketika film itu di tayangkan di bioskop.
1. Air Jordan I
10 sepatu sepak bola bola paling top 2014
anda seorang pemain sepakbola
profesional atau menjadikan olahraga paling populer di dunia ini
sebagai hobi. Berposisi sebagai striker, gelandang, pemain bertahan atau
bahkan penjaga gawang, and membutuhkan sepatu terbaik guna mendukung performa anda di atas lapangan. Disini, tim Klub Sepuluh telah menyusun daftar Top 10 Sepatu Sepakbola Terbaik 2014.
Seluruh sepatu sepakbola yang terdapat dalam daftar ini
kami susun berdasarkan kenyamanan, performa, daya tahan dan penampilan
artistiknya. Kami menjamin bahwa kesepuluh sepatu sepakbola yang menurut kami merupakan pilihan terbaik bagi anda di tahun 2014 ini, akan mampu mendukung permainan terbaik anda dalam mengolah di kulit bundar.
10. Puma PowerCat 1.12FG
Sepatu sepakbola yang digunakan pemain tengah klub FC Barcelona dan Tim Nasional Spanyol, Cesc Fabregas ini menerapkan teknologi terbaru Puma yang disebut 3D Power ShootingTechnology DUO. Sepatu sepakbola seri PowerCats memiliki material thermoplastic
yang dengan dua tingkat kekerasan. Satu bagian yang lebih keras
dimaksudkan untuk mendapatkan respon tinggi, sedangkan bagian yang lebih
lembut menjamin sepatu ini memiliki daya pantul yang hebat. Sebagai
hasilnya, energi yang dihasilkan dari benturan dengan bola tidak
terserap, sebaliknya meningkatkan tenaga tendangan. Sehingga dengan
menggunakan sepatu sepakbola Puma PowerCat 1.12FG, anda dapat menendang bola sangat keras dan presisi. Untuk memiliki sepatu ini, anda harus merogoh kocek sedalam Rp. 2.600.000.
9. Umbro Tailored Speciali 3 Pro HG
Umbro Tailored Speciali 3 Pro HG digunakan oleh beberapa pemain Tim Nasional Inggris selama berlangsungnya EURO 2012. Sepatu sepakbola yang memiliki simbol patriotisme ini merupakan bagian dari St. George Collection milik Umbro. Desain garis-garisnya merupakan penghormatan pada pelatih Tim Nasional Inggris saat menjadi juara Piala Dunia 1966, Sir Alf Ramsey. Berbahan kulit Kanga-Touch serta kombinasi dari kulit berserat utuh dan material microfibre,
sepatu berbobot sangat ringan ini juga menerapkan sistem tali sepatu
asimetris yang memberikan anda area tendangan lebih luas. Hal tersebut
memungkinkan anda untuk menendang bola dengan baik dalam posisi apapun.
Sepatu sepakbola yang digunakan oleh pemain profesional seperti John Terry dari klub Chelsea dan berada pada peringkat 9 daftar Top 10 Sepatu Sepakbola Terbaik 2014 versi Klub Sepuluh ini memiliki harga jual sekitar Rp. 1.300.000.
8. Nike CTR 360 Maestri III
Didesain khusus untuk para maestro lapangan tengah yang kerap mencari
ruang dan waktu diatas lapangan untuk melewati para pemain lawan, Nike CTR 360 Maestri III akan membantu anda membuat lawan frustrasi karena memiliki kemampuan menguasai bola lebih lama. Sepatu sepakbola yang antara lain digunakan oleh Jack Wilshere dan Alex Oxlade-Chamberlain dari Arsenal, serta Andres Iniesta dari FC Barcelona ini terbuat dari bahan sintetis Kanga-lite guna menjamin anda memliki sentuhan yang mantap. Ditambah dengan teknologi All Conditions Control yang berfungsi meningkatkan kontrol anda terhadap bola, serta akurasi tembakan yang tinggi. Blia anda ingin memiliki sepasang sepatu sepakbola Nike CTR 360 Maestri III, maka siapkan dana sebesar Rp. 2.900.000.
7. Adidas Nitrocharge
Didesain secara spesifik bagi para gelandang dengan gaya permainan box-to-box, Adidas Nitrocharge
memiliki rancangan bentuk khusus yang berfungsi sebagai penahan energi
kinetik ketika anda melakukan sprint atau merubah arah lari. Sepatu sepakbola yang menduduki peringkat tujuh daftar Top 10 Sepatu Sepakbola Terbaik 2014 versi Klub Sepuluh ini juga memiliki serat pelindung spesial yang mengelilingi kaki guna melindungi bagian-bagian paling rentan cedera seperti achilles tendon.
Sistem perlindungan tersebut sangat berguna bagi pemain yang gemar
melakukan tackling keras agar terhindar dari cedera setelah tubrukan.
Jika anda merasa Adidas Nitrocharge yang digunakan oleh pemain-pemain seperti Daniele de Rossi dari AS Roma, Dani Alves dari FC Barcelona, Javi Martinez dari F.C. Bayern dan Ezequiel Lavezzi dari Paris Saint-Germain, cocok untuk anda, maka siapkan uang sebesar Rp. 2.000.000 untuk memilikinya.
6. Nike Hypervenom
Nike Hypervenom merupakan sepatu sepakbola yang dirancang untuk mendukung kemampuan pemain dalam menyerang. Berkat serat hybrid NikeSkin
yang memungkinkan kaki anda berada lebih dekat dengan dengan permukaan
bola, maka kontrol anda menjadi lebih meningkat. Masih ditambah lagi
dengan teknologi pintar All Conditions Control yang berfungsi membuat anda memiliki sentuhan konsisten tanpa terpengaruh faktor cuaca. Alas bagian tengah Nike Hypervenom dirancang untuk mendukung bentuk alami kaki. Sedangkan posisi paku pada sepatu yang digunakan oleh pemain seperti Neymar, Wayne Rooney, Mario Götze, dan Eden Hazard
ini memungkinkan anda melakukan penetrasi di lapangan dan kemampuan
sepatu melepaskan diri dari permukaan lapangan lebih cepat. Semua
kemampuan tersebut membuat sepatu sepakbola berharga Rp. Rp. 3.200.000
ini memberikan pemakainya kemampuan bereaksi yang lebih baik.
5. Lotto Solista
Sepatu sepakbola yang menduduki tangga kelima daftar Top 10 Sepatu Sepakbola Terbaik 2014 versi Klub Sepuluh ini sangat ringat dan benar-benar nyaman digunakan. Hal tersebut dimungkinkan karena Lotto Solista dibuat menggunakan lembaran utuh bahan microfibre anti air terbaik, yang sekaligus membuat sepatu ini sangat pas di kaki. Yang membuat sepatu sepakbola
ini benar-benar unik adalah, adanya lapisan reflektor noda, yang mampu
bereaksi dengan cepat dan tegas dalam melindungi permukaan sepatu dari
partikel-partikel kecil seperti debu, sehingga menjamin penampilannya
selalu menarik mata di tengah lapangan. Contoh para pemain yang
menggunakan sepatu sepakbola Lotto Solista adalah Christian Maggio dari Napoli, Luca Toni dari Fiorentina dan Andrea Ranocchia dari Inter Milan. Untuk memiliki sepasang sepatu sepakbola cantik ini, anda harus merogoh kocek sedalam Rp. 2.200.000.
4. Mizuno Wave Ignitus 3
Seri sepatu sepakbola Wave Ignitus produksi Mizuno telah sejak lama memiliki reputasi sebagai produk inovatif, begitu juga dengan seri ketiganya yaitu Mizuno Wave Ignitus 3. Tiga panel berbeda pada Mizuno Wave Ignitus 3 memiliki fungsi yang berbeda-beda. Panel Mukaiten berfungsi untuk menciptakan arah bola yang tidak bisa ditebak dan dirancang untuk mengecoh penjaga gawang, panel Tatekaiten berfungsi menciptakan efek tendangan menukik yang deras dan kuat, serta panel Yokokaiten membantu pemain dalam meningkatkan kontrol dalam melakukan tendangan melengkung. Sepatu sepakbola yang digunakan oleh Keisuke Honda dari CSKA Moscow dan Maya Yoshida dari Southampton ini memiliki bobot lebih ringan dari pendahulunya. Mizuno memberi banderol sebesar Rp. 2.500.000 pada Wave Ignitus 3.
3. Adidas F50 Adizero TRX
Sepatu yang memiliki otak, itulah julukan yang disematkan pada Adidas F50 Adizero TRX yang berada pada urutan ketiga daftar Top 10 Sepatu Sepakbola Terbaik 2014 versi Klub Sepuluh ini. Adidas F50 Adizero TRX memiliki bobot hanya 153 gram, dan dengan bahan kulit kanguru yang lembut, menjamin sepatu milik pemain seperti Luis Suarez dari Liverpool, Emmanuel Adebayor dari Tottenham Hotspurs, dan Demba Ba dari Chelsea ini membungkus kaki anda dengan sangat pas. Selain itu, Adidas F50 Adizero TRX dapat menyokong anda bila ingin melakukan pergerakan lincah dan tricky layaknya Christiano Ronaldo. Dibawah alas bagian dalam Adidas F50 Adizero TRX tertanam sebuah chip sensor yang bernama MiCoach.
MiCoach akan menginformasikan anda tentang berapa banyak pengejaran
terhadap bola yang anda lakukan, memonitor data performa termasuk
kecepatan dan jarak yang anda tempuh selama berada diatas lapangan.
Data-data tersebut dapat anda unggah ke komputer untuk dianalisa. Jika
anda menginginkan Adidas F50 Adizero TRX menjadi milik anda, persiapkan dana sebesar Rp. 2.000.000 untuk menebusnya.
2. Nike Mercurial Vapor IX
Menggunakan bahan sintetik super ringan bernama Teijin yang dikombinasikan dengan serat kulit pada bagian atasnya, membuat Nike Mercurial Vapor IX sangat pas di kaki anda. Sementara itu teknologi pintar All Conditions Control memastikan
anda memiliki kontrol bola yang tinggi dalam setiap kondisi cuaca.
Peletakan paku yang unik memberikan cengkraman sempurna dalam mendukung
anda melakukan perubahan arah lari dan berakselerasi dengan cepat. Jadi
tak mengherankan bila Nike Mercurial Vapor IX menjadi salah satu sepatu sepakbola favorit para pemain profesional yang sangat mengandalkan kecepatan ketika berlaga di lapangan hijau. Harga yang disematkan Nike untuk sepasang Mercurial Vapor IX adalah Rp. 3.300.000.
1. Adidas Samba Primeknit
Inilah pemuncak daftar Top 10 Sepatu Sepakbola Terbaik 2014 versi Klub Sepuluh. Adidas Samba Primeknit merupakan sepatu sepakbola pertama di dunia yang dibuat dengan sistem rajutan, setelah melalui proses pengembangan selama dua tahun. Adidas Samba Primeknit memilki banyak keunggulan. Sepatu ini sekuat sepatu sepakbola konvesional, juga memiliki daya tahan terhadap air yang setara. Namun melalui Samba Primeknit memungkinkan Adidas untuk menerapkan seluruh teknologi terhebat yang mereka miliki dalam satu sepatu. Adidas Samba Primeknit benar-benar layaknya kulit kaki kedua anda. Adidas Samba Primeknit yang digunakan oleh Luis Suarez dari Liverpool ini dibanderol dengan harga Rp. 4.300.000.
10 stadion terbaik di dunia
Sebagai olahraga paling populer di dunia, hampir setiap negara memiliki stadion sepakbola. Situs AskMen.com
membuat daftar 10 stadion terbagus di dunia, dan kita membaginya kepada
Anda. Tak ada kriteria spesifik dalam pemilihan stadion ini, namun
daftar terbaik tersebut disusun berdasarkan karakteristik unik setiap
stadion termasuk dari sisi sejarah, arsitektur, atau teknologi.
#10
Stadion Estadio Azteca, Mexico City, Meksiko
Kapasitas: 100.000 orang
Stadion ini adalah tempat terjadi pertandingan-pertandingan bersejarah termasuk final Piala Dunia 1970 di mana Pele memimpin Brazil membabat Itali 4-1 atau ketika Diego Maradona menunjukkan performa terbaiknya setelah menggulung Jerman pada Piala Dunia 1986. Selain bersejarah, suasana di stadion ini juga sangat magical.
#9
Stadion Nou Camp, Barcelona, Spanyol
Kapasitas: 98.000 orang
Dibuka pada 1957 dengan biaya pembangunan mencapai US$3 juta ketika itu. Nou Camp adalah salah satu stadion sepakbola terbesar di Eropa. Rumah bagi klub Barcelona, Nou Camp tidak bisa dipisahkan dari para penggemar klub tersebut. Selain itu, stadion ini juga menjadi tempat beberapa pertandingan legendaris.
#8
Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris
Kapasitas: 68.000 orang
Stadion ini, selain rumah bagi Manchester United, juga terkenal akan kerusuhan antar suporter yang biasanya terjadi setelah pertandingan antara MU dengan klub pendatang. Oleh karena itu, pemandangan ratusan personel polisi yang berjaga-jaga di dalam dan di luar gedung ketika ada pertandingan adalah pemandangan yang biasa.
Jika ingin menonton MU berlaga di sini, pastikan Anda telah memesan tiket jauh hari sebelumnya karena banyaknya penggemar klub sepakbola satu ini. Setelah permainan, para penonton bisa mampir ke Red Cafe yang tersohor itu, tempat para penggemar MU berkumpul sambil menikmati bir dingin.
#7
Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol
Kapasitas: 75.000 orang
Real Madrid adalah klub sepakbola tertua di Eropa dan juga tersukses. Stadionnya pun tak kalah suksesnya dengan berbagai sejarah yang patut diingat. Meskipun Real Madrid didirikan pada 1902, mereka baru menempati Stadion Santiago Bernebeu pada 1924 setelah sebelumnya sering latihan di Stadion Chamartin yang luluh lantak pada Perang Sipil Spanyol. Setelah Chamartin hancur, presiden Real Madrid kala itu, Santiago Bernabeu memerintahkan agar dibangun stadion baru di lahan bekas Stadion Chamartin.
#6
Stadion Louis II, Monte Carlo, Monako
Kapasitas: 20.000 orang
Secara sejarah dan pertandingan, tak ada yang menarik dari stadion yang didirikan pada 1985 ini. Akan tetapi, keindahan arsitekturnya mengantarkan Stadion Louis II di posisi ke enam daftar ini. Selain untuk tujuan olahraga, di dalam stadion ini juga terdapat ruang-ruang kantor yang disewakan serta butik-butik kelas atas yang berjejer. Stadion ini juga terkenal sebagai salah satu stadion olahraga paling nyaman di Eropa.
#5
Stadion San Siro, Milan, Italia
Kapasitas: 80.000 orang
Sebagai rumah dari Inter dan AC Milan, mungkin ini satu-satunya stadion yang dibangun dengan konsep satu olahraga. Podium dua tingkat bertransformasi menjadi tiga di belakang masing-masing gawang, serta tidak ada trek atletik di pinggiran lapangan seperti yang biasa ditemukan di stadion sepakbola biasa. Stadion ini pun juga dirancang sedemikian rupa agar para penonton dari sisi manapun bisa melihat ke lapangan tanpa terganggu. Sistem pencahayaannya pun sangat menunjang.
Jangan khawatir bila kehabisan tiket pertandingan, karena pengunjung masih bisa menghibur diri dengan cara mengikuti tur di dalam stadion yang meliputi perjalanan ke ruang loker pemain, arena VIP Lounge, dan bar yang biasanya dibuka untuk fans lokal. Jika pengunjung tidak takut ketinggian pengunjung bisa naik ke tingkat tiga Menara 8 yang menawarkan pemandangan fantastis kota Milan. Di samping semua itu, Stadion San Siro juga sering digunakan sebagai tempat konser para musisi international.
#4
Stadion Maracana, Rio De Janeiro, Brasil
Kapasitas: 125.000 orang
Bukan rahasia lagi bila Brasil adalah negaranya para fanatis sepakbola. Pada laga final Piala Dunia 1950, 200.000 penonton memadati Stadion Maracana yang sejatinya hanya cukup untuk 125.000 penonton. Peristiwa ini membuat pertandingan tersebut ditasbihkan sebagai pertandingan sepakbola dengan penonton terbanyak.
Stadion Maracama dibangun khusus untuk laga Piala Dunia 1950, Piala Dunia pertama dan terakhir yang dituanrumahi oleh Brasil. Bangunan stadion sendiri dari pertama berdiri hingga sekarang masih mengusung bentukan aslinya. Keputusan untuk mempertahankan bentuk ini berdasarkan alasan sejarah dan ditasbihkannya stadion tersebut sebagai pusat sepakbola. Pada awal 2000-an, bangunan tersebut direnovasi dengan biaya 40 juta dolar AS. Namun demikian, tingkat kebersihan bangunan tersebut dipertanyakan karena kegemaran para penonton kencing sembarangan.
#3
Stadion Olimpico, Roma, Italia
Kapasitas: 100.000 orang
Pertama kali dibangun pada 1960 untuk pertandingan Olimpiade, stadion ini jadi terkenal karena banyaknya pertandingan legendaris yang digelar di tempat tersebut. Italia dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia yakni pada tahun 1934 dengan pertandingan final di Stadion Del PNF dan pada 1990 dengan pertandingan final di Stadion Olimpico yang waktu itu khusus direnovasi untuk pertandingan tersebut. Tempat ini juga tuan rumah dari tiga pertandingan final European Champions Club termasuk ketika AS Roma kalah dalam adu penalti dengan Liverpool. Stadion Olimpico juga sering jadi ajang laga S.S. Lazio melawan AS Roma yang kebanyakan berakhir dengan bentrokan antara kedua belah fans fanatik mereka.
#2
Stadion Azadi, Teheran, Iran
Kapasitas: 100.000
Mungkin karir persepakbolaan mereka tidak seterkenal masalah politiknya yang mendunia, namun Stadion Azadi adalah salah satu stadion terbesar di dunia dan termasuk dalam obyek wisata yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Iran. Namun ingat, jika ingin mengunjungi para wanita disarankan untuk tidak ikut, selayaknya para penduduk lokal, karena sejak era 1970-an Azadi merupakan daerah khusus untuk pria.
#1
Stadion Internasional Yokohama, Yokohama, Japan
Kapasitas: 70.000
2002 adalah tonggak sejarah dalam Piala Dunia di mana negara Asia menjadi tuan rumah dan digekar di dua negara. Lebih dari 60 miliar Yen dibelanjakan untuk membuat Stadion Yokohama yang kini menjadi salah satu stadion tercanggih di dunia dan juga terbesar di Jepang. Rumput di stadion ini 100% alami yang dirawat sepanjang tahun oleh sejumlah tukang kebun serta didukung oleh jaringan pipa yang menyalurkan air panas di bawahnya. Atap bangunan tersebut bisa digeser, dengan dua layar raksasa masing-masing di ujung lapangan, serta dilengkapi 824 lampu yang diset sedemikian rupa agar tidak menampilkan bayangan di lapangan. Wow!
#10
Stadion Estadio Azteca, Mexico City, Meksiko
Kapasitas: 100.000 orang
Stadion ini adalah tempat terjadi pertandingan-pertandingan bersejarah termasuk final Piala Dunia 1970 di mana Pele memimpin Brazil membabat Itali 4-1 atau ketika Diego Maradona menunjukkan performa terbaiknya setelah menggulung Jerman pada Piala Dunia 1986. Selain bersejarah, suasana di stadion ini juga sangat magical.
#9
Stadion Nou Camp, Barcelona, Spanyol
Kapasitas: 98.000 orang
Dibuka pada 1957 dengan biaya pembangunan mencapai US$3 juta ketika itu. Nou Camp adalah salah satu stadion sepakbola terbesar di Eropa. Rumah bagi klub Barcelona, Nou Camp tidak bisa dipisahkan dari para penggemar klub tersebut. Selain itu, stadion ini juga menjadi tempat beberapa pertandingan legendaris.
#8
Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris
Kapasitas: 68.000 orang
Stadion ini, selain rumah bagi Manchester United, juga terkenal akan kerusuhan antar suporter yang biasanya terjadi setelah pertandingan antara MU dengan klub pendatang. Oleh karena itu, pemandangan ratusan personel polisi yang berjaga-jaga di dalam dan di luar gedung ketika ada pertandingan adalah pemandangan yang biasa.
Jika ingin menonton MU berlaga di sini, pastikan Anda telah memesan tiket jauh hari sebelumnya karena banyaknya penggemar klub sepakbola satu ini. Setelah permainan, para penonton bisa mampir ke Red Cafe yang tersohor itu, tempat para penggemar MU berkumpul sambil menikmati bir dingin.
#7
Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol
Kapasitas: 75.000 orang
Real Madrid adalah klub sepakbola tertua di Eropa dan juga tersukses. Stadionnya pun tak kalah suksesnya dengan berbagai sejarah yang patut diingat. Meskipun Real Madrid didirikan pada 1902, mereka baru menempati Stadion Santiago Bernebeu pada 1924 setelah sebelumnya sering latihan di Stadion Chamartin yang luluh lantak pada Perang Sipil Spanyol. Setelah Chamartin hancur, presiden Real Madrid kala itu, Santiago Bernabeu memerintahkan agar dibangun stadion baru di lahan bekas Stadion Chamartin.
#6
Stadion Louis II, Monte Carlo, Monako
Kapasitas: 20.000 orang
Secara sejarah dan pertandingan, tak ada yang menarik dari stadion yang didirikan pada 1985 ini. Akan tetapi, keindahan arsitekturnya mengantarkan Stadion Louis II di posisi ke enam daftar ini. Selain untuk tujuan olahraga, di dalam stadion ini juga terdapat ruang-ruang kantor yang disewakan serta butik-butik kelas atas yang berjejer. Stadion ini juga terkenal sebagai salah satu stadion olahraga paling nyaman di Eropa.
#5
Stadion San Siro, Milan, Italia
Kapasitas: 80.000 orang
Sebagai rumah dari Inter dan AC Milan, mungkin ini satu-satunya stadion yang dibangun dengan konsep satu olahraga. Podium dua tingkat bertransformasi menjadi tiga di belakang masing-masing gawang, serta tidak ada trek atletik di pinggiran lapangan seperti yang biasa ditemukan di stadion sepakbola biasa. Stadion ini pun juga dirancang sedemikian rupa agar para penonton dari sisi manapun bisa melihat ke lapangan tanpa terganggu. Sistem pencahayaannya pun sangat menunjang.
Jangan khawatir bila kehabisan tiket pertandingan, karena pengunjung masih bisa menghibur diri dengan cara mengikuti tur di dalam stadion yang meliputi perjalanan ke ruang loker pemain, arena VIP Lounge, dan bar yang biasanya dibuka untuk fans lokal. Jika pengunjung tidak takut ketinggian pengunjung bisa naik ke tingkat tiga Menara 8 yang menawarkan pemandangan fantastis kota Milan. Di samping semua itu, Stadion San Siro juga sering digunakan sebagai tempat konser para musisi international.
#4
Stadion Maracana, Rio De Janeiro, Brasil
Kapasitas: 125.000 orang
Bukan rahasia lagi bila Brasil adalah negaranya para fanatis sepakbola. Pada laga final Piala Dunia 1950, 200.000 penonton memadati Stadion Maracana yang sejatinya hanya cukup untuk 125.000 penonton. Peristiwa ini membuat pertandingan tersebut ditasbihkan sebagai pertandingan sepakbola dengan penonton terbanyak.
Stadion Maracama dibangun khusus untuk laga Piala Dunia 1950, Piala Dunia pertama dan terakhir yang dituanrumahi oleh Brasil. Bangunan stadion sendiri dari pertama berdiri hingga sekarang masih mengusung bentukan aslinya. Keputusan untuk mempertahankan bentuk ini berdasarkan alasan sejarah dan ditasbihkannya stadion tersebut sebagai pusat sepakbola. Pada awal 2000-an, bangunan tersebut direnovasi dengan biaya 40 juta dolar AS. Namun demikian, tingkat kebersihan bangunan tersebut dipertanyakan karena kegemaran para penonton kencing sembarangan.
#3
Stadion Olimpico, Roma, Italia
Kapasitas: 100.000 orang
Pertama kali dibangun pada 1960 untuk pertandingan Olimpiade, stadion ini jadi terkenal karena banyaknya pertandingan legendaris yang digelar di tempat tersebut. Italia dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia yakni pada tahun 1934 dengan pertandingan final di Stadion Del PNF dan pada 1990 dengan pertandingan final di Stadion Olimpico yang waktu itu khusus direnovasi untuk pertandingan tersebut. Tempat ini juga tuan rumah dari tiga pertandingan final European Champions Club termasuk ketika AS Roma kalah dalam adu penalti dengan Liverpool. Stadion Olimpico juga sering jadi ajang laga S.S. Lazio melawan AS Roma yang kebanyakan berakhir dengan bentrokan antara kedua belah fans fanatik mereka.
#2
Stadion Azadi, Teheran, Iran
Kapasitas: 100.000
Mungkin karir persepakbolaan mereka tidak seterkenal masalah politiknya yang mendunia, namun Stadion Azadi adalah salah satu stadion terbesar di dunia dan termasuk dalam obyek wisata yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Iran. Namun ingat, jika ingin mengunjungi para wanita disarankan untuk tidak ikut, selayaknya para penduduk lokal, karena sejak era 1970-an Azadi merupakan daerah khusus untuk pria.
#1
Stadion Internasional Yokohama, Yokohama, Japan
Kapasitas: 70.000
2002 adalah tonggak sejarah dalam Piala Dunia di mana negara Asia menjadi tuan rumah dan digekar di dua negara. Lebih dari 60 miliar Yen dibelanjakan untuk membuat Stadion Yokohama yang kini menjadi salah satu stadion tercanggih di dunia dan juga terbesar di Jepang. Rumput di stadion ini 100% alami yang dirawat sepanjang tahun oleh sejumlah tukang kebun serta didukung oleh jaringan pipa yang menyalurkan air panas di bawahnya. Atap bangunan tersebut bisa digeser, dengan dua layar raksasa masing-masing di ujung lapangan, serta dilengkapi 824 lampu yang diset sedemikian rupa agar tidak menampilkan bayangan di lapangan. Wow!
10 Pemain Basket Legendaris
1. Michael Jordan
Gue yakin semua setuju dengan pilihan gw satu ini. Semua pasti
setuju Jordan merupakan salah satu pemain basket terbaik sepanjang masa.
Lahir pada 17 Feb 1963, Pemain dengan julukan “Air Jordan” ini
terlah berhasil membawa tim nya Chicago Bulls menjuarai NBA sebanyak 6
kali (1991, 1992, 1993, 1996, 1997, 1998).
Mempertahankan posisi juara sampai 3 musim berturut-turut pasti gak
gampang, gak banyak tim NBA yang bisa seperti ini. Ia berhasil membuat
“three-peat” pada thn 1991,1992 dan 1993, yang kemudian harus berahir
karena ia pensiun dari basket dan mencoba bermain BaseBall. Namun
ahirnya kembali lagi pada thn 1995 yang ahirnya berhasil membuat “thee
-peat” lagi dengan membawa Bulls kembali juara pada tahun 1996, 1997 dan
1998.
Untuk award pribadinya juga banyak banget, diantaranya 5 kali
sebagai MVP regular , 6 kali MVP Final, 3 kali MVP All-Starts, 2 kali
merebut mendali emas dalam olympiade, dll, dll *masih banyak
lagi…kebanyakan kalo ditulis disini
2. Hakeem Olajuwon
Pasca ditinggalnya Jordan untuk “pensiun sementara”, ajang NBA
didominasi oleh pemain ini. Pemain yang bernama asli Akeem Abdul
Okajuwon dan lahir 21 January 1963 adalah salah satu pemain NBA yang
beragama muslim. Karena ia sudah Haji sehingga didepan namanya
ditambahkan H, lalu selanjutnya orang jadi lebih mengenal dia sebagai
Hakeem.
Nama julukan nya adalah “Hakeem the dream”
Yang membuat ia menjadi yang terbaik adalah selain pernah membawa
clubnya Houston Rocket menjuarai NBA dua kali berturut-turut (1994 dan
1995) dan menjadi MVP Final pada kedua tahun tersebut, ia juga merupakan
pemain center yang cerdas. Yang teringat dibenak gue adalah bagaimana
dia sebagai center tidak selalu menggunakan kekuatan fisik (baca:otot)
seperti halnya Shaquille O’Neal pada saat itu, namun Olajuwon melakukan
banyak gerak “tipu” menggunakan pivot yang sempurna dan turn-around
shot.
Pada musim 93-94, Ia menyabet tiga award sekaligus dalam satu musim
yaitu NBA’s MVP(regular season), Defensive Player of the Year dan Final
MVP awards. Sebenernya masih banyak lagi award yang dia dapat, tapi gue
lupa
Hal lain yang membuat gue kagum dengan Okajuwon adalah ia merupakan
muslim yang taat. Sempat diberitakan bahwa jika bulan ramadhan, ia
selalu tetap berpuasa walaupun saat itu ia harus bermain untuk teamnya.
Hebat kan?
3. Scottie Pipen
Pemain dengan nama lengkap Scottie Maurice Pippen ini merupakan
team mate dari Michael Jordan ketika membawa Chicago Bulls juara NBA
sebanyak 6 kali.
Banyak yang mengganggap bahwa Pippen selalu berada dibawah bayang-banyak Jordan.
Memang ada benarnya sih, terbukti ketika ditinggal oleh Jordan,
memang Pippen yang selalu mencetak point tertinggi untuk Bulls namun
tetap tidak bisa membuat Bulls menjadi juara.
Tapi gue tetap menganggap Pippen salah satu pemain terbaik. Coba
dibalik pemikirannya, kira-kira jika tidak ada Pippen, apakah Jordan
juga bisa membawa Bulls menjadi juara 6 kali. Belum tentu juga kan?
Karena jelas kontribusi Pippen sangat besar untuk Jordan dalam membuat
Bulls berhasil juara.
Pipin terkenal sebagai bermain bertahan terbaik. Selain ia
mengantongin 6 kali cicin juara NBA, Pippen juga pernah terpilih 8 kali
sebagai NBA All-Defensive player, 3 kali All Star First Team, 1 kali MVP
All star dan ia juga pemegang rekor pemain paling banyak bermain di
babak play-off
4. Tony Kukoc
Mungkin banyak yang gak setuju kalo dia termasuk permain terbaik
pilihan gue. Tapi menurut gue, dia termasuk yang terbaik. Dan selain itu
mungkin karena nomer punggungnya dia sama denga gue, yaitu 7
Sebelum di NBA, sebenernya Kukoc sudah terkenal di negaranya,
Kroasia. Bahkan namnya juga cukup terkenal di basket ball Eropa. Kukoc
sempat membawa timnya Jugiplastika Split menjuarai Euroleague 3 kali
berturut-turut.
Dia punya nama julukan yang cukup banyak, diantaranya “the white
magic” atau “the European Jordan” dan ketika dia sudah di NBA , ia
dikenal sebagai “the Croatian Sensation”.
Kukoc bermain untuk Bulls pada saat Jordan pensiun yaitu 1993. Dia
bersama Pippen menjadi kekuatan Bulls baru sepeninggalan “Air Jordan”.
Sebenernya cukup baik, namun sayangnya belum dapat membawa Bulls untuk
juara saat itu.
Akan tetapi Kukoc ikut andil dalam “thee -peat” kedua Bulls yaitu
menjuarai NBA pada 1996, 1997, 1998 dan Ia terpilih sebagai NBA Six Man
of the Year saat itu.
Kelebihan Kukoc adalah dia bisa bermain di semua posisi, walaupun
kadang gerakannya terkesan lambat, tapi ia tetap bisa melakukan hal-hal
“ajaib”
5. Charles Barkley
Pemain dengan nick name “Sir Charles” ini merupakan salah satu
pemain terbaik. Awal kariernya adalah sebagai pemain Philadelphia 76ers.
Tapi gue gak pernah liat sepak terjangnya disana, hanya baca story nya
saja. Gue mengetahui Barkley ketika dia bermain untuk Phoenix Sun.
Barkley sempat membawa Phoenix Sun ke Final NBA pada tahun 1993
melawan Jordan dan Chicago Bulls. Pada tahun itu juga Barkley meraih MVP
musim reguler dan pada Final 1993 tsb, dan Barkley tercatat membukukan
triple-double selama game final.
Dia juga memperkuat dream team dan meraih mendali emas pada tahun 1992 dan 1996
Sayangnya dia berada diwaktu yang salah saja, disaat masa
keemasannya saat itu juga ada Michael Jordan sehingga dia tidak
merasakan sebagai Juara NBA. Tapi tetap, dia termasuk pemain terbaik
menurut gue
6. Reggie Miller
Sosok Reggie Miller sebenernya agak terlihat sedikit “aneh”.
Badanya kurus banget dan gigi tajem-tajem. Tp pemain ini terkenal banget
dengan 3-point shooting-nya dan seringnya pada saat-saat genting.
Bahkan yang extreme nya, dia juga sering menembak agak jauh sedikit dari
garis 3-point tsb.
Sebenernya Reggie ini terlahir dengan bentuk kaki yang cacat,
sehingga menyebabkan ia tidak bisa berjalan dengan benar. Ketika kecil
ia berjalan memakai alat penguat di kedua kalinya sampai ahirnya cukup
kuat untuk mengimbangi badannya. Gak menyangka ahirnya dia bisa jadi
salah satu pemain terbaik NBA.
Satu moment yang gak terlupakan adalah ia pemain yang pernah
mencetak 8 point dalam waktu 8,9 detik. Bayangkaaaaaan…..hanya 8,9
detik. Coba bayangkan sekali lagi…:)
Ini terjadi pada Game1 Eastern Conference semifinals ketika Pacers
melawan NY Knicks. Saat itu posisi Pacers kalah 107-105 dengan waktu
tersisa 16,4 detik. Dan Miller berhasil membalikan keadaan dan ahirnya
Pacers menang.
Reggie juga sempat membawa Pacers ke FINAL NBA tahun 2000, tapi sayangnya kalah oleh Lakers 4-2 pada saat itu.
7. Kobe Bryan
Setelah era Jordan, setiap ada pemain bagus pasti akan selalu
dibandingkan dengan Jordan. Atau selalu saja akan dipertanyakan apakah
orang tersebut bisa sebagai the next air jordan. Awalnya nama-nama
seperti Grant Hill atau Vince Carter sempet melambung namanya, namun
ternyata kedua nama tersebut bersinarnya tidak terlalu lama.
Nah Kobe Bryan lah menurut gue yang cocok dibilang sebagai the next
air jordan. Walaupun Kobe sendiri tidak mau kalo dia disebut sebagai
the next air Jordan.
Kobe banyak membuat rekor rekor baru di NBA.
Kobe pernah mencetak 81 point didalam 1 game, ini merupakan rekor
angkar terbanyak kedua setelah Wilt Chamberlain yang bisa mencetak 100
poin dalam 1 game
Kobe juga memegang rekor sebagai pemain termuda dalam sejarah NBA
yang mampu mencetak angka sebanyak 24.000 dalam usia 31 tahun 75 hari
Pada tanggal 1 Februari 2010, Kobe Bryant mencetak 44 angka untuk menjadi top skorer sepanjang masa Los Angeles Lakers
….Dan masih banyak lagi
Kobe berhasil membawa Lakers three-peat pada 2000, 2001, 2002
bersama dengan Shaq. Banyak yang bilang Lakers menang karena Shaq
semata. Namun Kobe membuktikan bahwa itu gak sepernuhnya benar. Tanpa
Shaq, Kobe berhasil membawa Lakers kembali menjuarai NBA pada tahun 2009
8. Dwyane Wade
9. LeBrown James
10. Tim Duncan
FIFA Ballon d'Or
This article is about the men's award. For the women's award, see FIFA World Player of the Year. For the former European Footballer of the Year award, see Ballon d'Or (1956–2009).
The FIFA Ballon d'Or (French pronunciation: [balɔ̃ dɔʁ], "Golden Ball") is an association football
award given annually to the male player who is considered to have
performed the best in the previous year. It is awarded based on votes by
coaches and captains of international teams, as well as journalists
from around the world.The award started in 2010 after France Football's Ballon d'Or and the men's FIFA World Player of the Year award were merged. The winner of the inaugural 2010 FIFA Ballon d'Or was Lionel Messi who then went on to reclaim the title the following two years. After the merger, the FIFA World Player of the Year award became a women-only award.
Until 2010, the best player in the world won the Ballon d'Or or the FIFA World Player of the
2010 : Lionel Messi
2011 : Lionel Messi
2012 : Lionel Messi
2013 : Cristiano Ronaldo
Pemain sepak bola terbaik dunia
Pemain Terbaik Dunia FIFA (bahasa Inggris: FIFA World Player of the Year) merupakan penghargaan sepak bola yang diberikan kepada pemain yang terpilih sebagai yang terbaik di dunia oleh pelatih dan kapten
tim internasional. Penghargaan ini mulai dianugerahkan pada tahun 1991
sebagai penghargaan untuk pemain pria terbaik di dunia. Pemilihan
dilakukan dalam sistem voting berdasarkan voting posisi, setiap pelatih
memiliki tiga suara, bernilai lima poin, tiga poin dan satu poin, dan
pemenang ditentukan berdasarkan jumlah poin.
Para pemain Brasil yang berbasis di Eropa telah mendominasi penghargaan, memenangkan 8 dari 18 kali penganugerahan, negara kedua terbanyak Perancis, yang menang tiga kali. Dalam hal jumlah pemain yang telah menerima penghargaan, Brasil memimpin dengan lima paghargaan, diikuti oleh Italia dan Portugal dengan masing-masing dua kali.[1][2]
Pemenang termuda penghargaan ini adalah Ronaldo, yang memenangkannya pada usia 20 pada tahun 1996.[3] Ia memenangkannya lagi pada tahun 1997 dan 2002. Baik Ronaldo dan Ronaldinho menang dua kali berturut-turut. Ronaldo dan Zinedine Zidane memenangkan penghargaan ini tiga kali. Pemenang tertua adalah Fabio Cannavaro, yang berusia 33 tahun ketika ia memenangkan penghargaan ini pada tahun 2006.[4]
Pada tahun 2010, Pemain Terbaik Dunia FIFA dan penghargaan Ballon d'Or–nya France Football digabung dan pemain pria terbaik di dunia sejak saat itu dianugerahi penghargaan FIFA Ballon d'Or setiap tahunnya.[5]
Sebuah penghargaan terhadap pemain perempuan ditambahkan pada tahun 2001. Penghargaan perempuan memiliki pemenang individual lebih sedikit. Sejauh ini, hanya lima pemain yang telah memenangkan penghargaan. Hanya pemenang tahun 2011 Homare Sawa dan pemenang tahun 2012 Abby Wambach yang hanya memenangkan satu penghargaan ini. Marta telah menang lima kali berturut-turut, Birgit Prinz menang tiga kali berturut-turut, dan Mia Hamm menang dua kali berturut-turut. Pemenang tertua adalah Sawa, yang berusia 33 ketika dia memenangkannya pada tahun 2011. Pemenang termuda adalah Marta, yang menang pada tahun 2006 pada usia 20.
Para pemain Brasil yang berbasis di Eropa telah mendominasi penghargaan, memenangkan 8 dari 18 kali penganugerahan, negara kedua terbanyak Perancis, yang menang tiga kali. Dalam hal jumlah pemain yang telah menerima penghargaan, Brasil memimpin dengan lima paghargaan, diikuti oleh Italia dan Portugal dengan masing-masing dua kali.[1][2]
Pemenang termuda penghargaan ini adalah Ronaldo, yang memenangkannya pada usia 20 pada tahun 1996.[3] Ia memenangkannya lagi pada tahun 1997 dan 2002. Baik Ronaldo dan Ronaldinho menang dua kali berturut-turut. Ronaldo dan Zinedine Zidane memenangkan penghargaan ini tiga kali. Pemenang tertua adalah Fabio Cannavaro, yang berusia 33 tahun ketika ia memenangkan penghargaan ini pada tahun 2006.[4]
Pada tahun 2010, Pemain Terbaik Dunia FIFA dan penghargaan Ballon d'Or–nya France Football digabung dan pemain pria terbaik di dunia sejak saat itu dianugerahi penghargaan FIFA Ballon d'Or setiap tahunnya.[5]
Sebuah penghargaan terhadap pemain perempuan ditambahkan pada tahun 2001. Penghargaan perempuan memiliki pemenang individual lebih sedikit. Sejauh ini, hanya lima pemain yang telah memenangkan penghargaan. Hanya pemenang tahun 2011 Homare Sawa dan pemenang tahun 2012 Abby Wambach yang hanya memenangkan satu penghargaan ini. Marta telah menang lima kali berturut-turut, Birgit Prinz menang tiga kali berturut-turut, dan Mia Hamm menang dua kali berturut-turut. Pemenang tertua adalah Sawa, yang berusia 33 ketika dia memenangkannya pada tahun 2011. Pemenang termuda adalah Marta, yang menang pada tahun 2006 pada usia 20.
Langganan:
Postingan (Atom)